Penggerek Batang Tebu

  • 22:10 WIB
  • 28 May 2024
  • Super Administrator
  • Dilihat 3720 kali
Penggerek Batang Tebu
Penggerek batang tebu (C. sachariphagus dan C. auricilius) merupakan hama penggerek utama tebu di Indonesia disamping penggerek lainnya. Hama ini
menyerang pada bagian batang dan mulai menyerang tebu yang berumur 1,5–2 bulan. Telur serangga penggerek batang C. sachariphagus dan C. auricilius relatif sama, berbentuk elips dan pipih. Telur diletakkan tersusun menyerupai susunan genting dalam 2 atau 3 baris. Susunan telur tersebut terletak di permukaan atas atau permukaan bawah daun. Susunan telur juga dapat ditemukan di pelepah daun yang masih muda. Telur yang baru diletakkan terlihat
jernih, sedangkan telur yang hampir menetas berwarna kehitaman. Telur terlihat jelas, karena tidak ditutupi oleh rambut-rambut. Ukuran telur-telur itu berkisar 1 mm atau lebih (Meidalima & Kawaty, 2015). Jumlah telur yang dihasilkan oleh imago betina sekitar 50-100 butir per hari dan diletakkan pada malam hari selama 3-5 hari.
Larva penggerek batang yang baru menetas bergerak ke bawah melalui pelepah daun menuju kelopak daun di batang yang akan digerek, kemudian menetap di ruas ruas batang. Larva dapat berpindah ke batang tebu yang lain dengan membentuk benang dari liurnya. Larva yang bergantung itu di hembus angin pindah ke batang tebu yang lain. Larva yang baru menetas ini berukuran antara 2,2-2,5 mm. Larva instar lima panjang tubuhnya dapat mencapai 4 cm dan lebar berkisar antara 4-5 mm. Larva penggerek batang tebu dapat ditemukan apabila batang tanaman tebu yang menunjukkan gejala serangan itu dibelah. Di dalam batang tebu tersebut dapat ditemukan lebih dari 1 ekor larva instar 1 dan 2 (Gambar 1). Larva yang ditemukan hanya satu ekor apabila telah mencapai instar 3 atau pupa.  


Gambar 1. Larva (kiri) dan gejala serangan penggerek
batang (kanan)

Imago penggerek batang bergaris berwarna kecoklatan tanpa bintik hitam di sayap belakang. Imago penggerek batang berkilat, disayap belakangnya terdapat dua bintik hitam. Sayap belakang kedua spesies penggerek batang tersebutmemiliki rumbai-rumbai. Imago aktif pada malam hari.Selama penelitian berlangsung, di lapangan tidak ditemukan imago penggerek batang, baik yang berkilat maupun bergaris.
Gejala serangan penggerek batang di lapangan tidak dapat dibedakan antara gejala yang disebabkan oleh serangan penggerek batang bergaris atau berkilat. Gejala yang disebabkan oleh kedua spesies serangga hama penggerek batang tersebut jelas terlihat setelah pelepah daun tebu diklentek. Pada bagian luar terdapat tepung bekas gerekan. Jika tepung gerekan masih basah menandakan bahwa lobang gerekan baru terbentuk, dan larva masih berada di dalam batang tebu. Sebaliknya jika tepung sudah mengering, umumnya hama sudah keluar dari batang tebu atau sudah menjadi imago.
Kumbang (Rhabdoscelus obscurus) termasuk dalam family Curculionidae dan subfamily Rhynchophorinae Ordo Coleoptera, diindikasikan hama tersebut merupakan hama utama pada tanaman tebu kerinci di Jambi yang pradewasanya dikenal juga dengan hama uret. Hama uret ini dapat merusak bagian dalam batang tanaman tebu hingga menyebabkan kematian (Adrian et al., 2019)